Assalamualaikum dan salam sehagtera.
KEDATANGAN PENYAKIT MEMBUNUH SALAH SATU TANDA-TANDA KIAMAT
Oleh
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Tentang datangnya hari Kiamat, maka tidak ada seorang pun yang mengetahui, baik Malaikat, Nabi, maupun Rasul, masalah ini adalah perkara ghaib dan hanya
Allah Subhanahu wa Taala sajalah yang mengetahuinya. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat-ayat Al-Qur-an dan hadits-hadits Nabi Shallallahu alaihi
wa sallam yang shahih.
Allah Subhanahu wa Taala sajalah yang mengetahuinya. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat-ayat Al-Qur-an dan hadits-hadits Nabi Shallallahu alaihi
wa sallam yang shahih.
Allah Subhanahu wa Taala berfirman:
Mereka bertanya kepadamu tentang Kiamat: Kapankah terjadinya. Katakanlah: Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat itu adalah pada sisi Rabb-ku;
tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi.
Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: Sesungguhnya
pengetahuan tentang hari Kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. [Al-Araaf: 187]
tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi.
Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: Sesungguhnya
pengetahuan tentang hari Kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. [Al-Araaf: 187]
Juga firman-Nya:
Manusia bertanya kepadamu tentang hari Berbangkit. Katakanlah: Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Berbangkit itu hanya di sisi Allah. Dan tahukah
kamu wahai (Muhammad), boleh jadi hari Berbangkit itu sudah dekat waktunya. [Al-Ahzaab: 63]
kamu wahai (Muhammad), boleh jadi hari Berbangkit itu sudah dekat waktunya. [Al-Ahzaab: 63]
Juga ketika Malaikat Jibril Alaihissalam mendatangi Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam kemudian bertanya:
Kabarkanlah kepadaku, kapan terjadi Kiamat?
Kemudian Nabi Shallallahu alaihi wa sallammenjawab:
Tidaklah orang yang ditanya lebih mengetahui daripada orang yang bertanya. [1]
Kabarkanlah kepadaku, kapan terjadi Kiamat?
Kemudian Nabi Shallallahu alaihi wa sallammenjawab:
Tidaklah orang yang ditanya lebih mengetahui daripada orang yang bertanya. [1]
Meskipun waktu terjadinya hari Kiamat tidak ada yang mengetahuinya, akan tetapi Allah Subhanahu wa Taala memberitahukan kepada Rasul-Nya Shallallahu alaihi
wa sallam tentang tanda-tanda Kiamat tersebut. Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menyampaikan kepada ummatnya tentang tanda-tanda Kiamat.
Para ulama membaginya menjadi dua: (pertama) tanda-tanda kecil dan (kedua) tanda-tanda besar.
wa sallam tentang tanda-tanda Kiamat tersebut. Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menyampaikan kepada ummatnya tentang tanda-tanda Kiamat.
Para ulama membaginya menjadi dua: (pertama) tanda-tanda kecil dan (kedua) tanda-tanda besar.
Tanda-tanda kecil sangat banyak dan sudah terjadi sejak zaman dahulu dan akan terus terjadi di antaranya adalah wafatnya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi
wa sallam, munculnya banyak fitnah, munculnya fitnah dari arah timur (Iraq), timbulnya firqah Khawarij, munculnya orang yang mengaku sebagai Nabi, hilangnya
amanah, diangkatnya ilmu dan merajalelanya kebodohan, banyaknya perzinaan, banyaknya orang yang bermain musik[2] , banyak orang yang minum khamr (minuman
keras) dan merebaknya perjudian, masjid-masjid dihias, banyak bangunan yang tinggi, budak melahirkan tuannya, banyaknya pembunuhan, banyaknya kesyirikan,
banyaknya orang yang memutuskan silaturrahim, banyaknya orang yang bakhil, wafatnya para ulama dan orang-orang shalih, banyaknya orang yang belajar kepada
Ahlul Bidah, banyaknya wanita yang berpakaian tetapi telanjang[3], dan lain-lainnya. [4]
wa sallam, munculnya banyak fitnah, munculnya fitnah dari arah timur (Iraq), timbulnya firqah Khawarij, munculnya orang yang mengaku sebagai Nabi, hilangnya
amanah, diangkatnya ilmu dan merajalelanya kebodohan, banyaknya perzinaan, banyaknya orang yang bermain musik[2] , banyak orang yang minum khamr (minuman
keras) dan merebaknya perjudian, masjid-masjid dihias, banyak bangunan yang tinggi, budak melahirkan tuannya, banyaknya pembunuhan, banyaknya kesyirikan,
banyaknya orang yang memutuskan silaturrahim, banyaknya orang yang bakhil, wafatnya para ulama dan orang-orang shalih, banyaknya orang yang belajar kepada
Ahlul Bidah, banyaknya wanita yang berpakaian tetapi telanjang[3], dan lain-lainnya. [4]
Banyak sekali dalil tentang hal ini, diantaranya sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam :
Perhatikanlah enam tanda-tanda hari Kiamat:
(1) wafatku,
(2) penaklukan Baitul Maqdis,
(3) wabak kematian (penyakit yang menyerang haiwan sehingga mati mendadak) yang menyerang kalian bagaikan wabak penyakit quash yang menyerang kambing dan
manusia.
manusia.
(4) melimpahnya harta hingga seseorang yang diberikan kepadanya 100 dinar, ia tidak rela menerimanya,
(5) timbulnya fitnah yang tidak meninggalkan satu rumah orang Arab pun melainkan pasti memasukinya, dan
(6) terjadinya perdamaian antara kalian dengan bani Asfar (bangsa Romawi), namun mereka melanggarnya dan mendatangi kalian dengan 80 kelompok besar pasukan.
Setiap kelompok itu terdiri dari 12 ribu orang. [5]
Setiap kelompok itu terdiri dari 12 ribu orang. [5]
Juga sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
Sesungguhnya di antara tanda-tanda hari Kiamat adalah : diangkatnya ilmu, tersebarnya kebodohan, diminumnya khamr, dan merajalelanya perzinaan. [6]
Kemudian munculnya tanda-tanda yang kedua, yaitu tanda-tanda Kiamat yang besar sebagai tanda telah dekatnya hari Kiamat. Penulis khususkan pembahasan tentang
sebagian tanda-tanda Kiamat yang besar, karena ada sebagian orang (golongan) yang menolak tentang tanda-tanda besar tersebut berdasarkan akal, rayu dan
hawa nafsu. Padahal para ulama Ahlus Sunnah sudah membahas permasalahan ini dalam kitab-kitab tafsir, kitab-kitab hadits, dan kitab-kitab aqidah mereka.
sebagian tanda-tanda Kiamat yang besar, karena ada sebagian orang (golongan) yang menolak tentang tanda-tanda besar tersebut berdasarkan akal, rayu dan
hawa nafsu. Padahal para ulama Ahlus Sunnah sudah membahas permasalahan ini dalam kitab-kitab tafsir, kitab-kitab hadits, dan kitab-kitab aqidah mereka.
Pembahasan mengenai permasalahan ini mengikuti jejak para ulama Ahlus Sunnah dalam kitab-kitab mereka, seperti dalam kitab Syarhul Aqiidah ath-Thahaawiyyah
[7] dan kitab-kitab lainnya.
[7] dan kitab-kitab lainnya.
Ahlus Sunnah wal Jamaah mengimani tentang adanya tanda-tanda Kiamat yang besar (kubra) seperti,[8] keluarnya Imam Mahdi, Dajjal, turunnya Nabi Isa Alaihissalam
dari langit, Yajuj dan Majuj, terbitnya matahari dari barat, dan yang lainnya.
dari langit, Yajuj dan Majuj, terbitnya matahari dari barat, dan yang lainnya.
Allah Subhanahu wa Taala berfirman:
Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan Malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka), atau kedatangan Rabb-mu atau kedatangan sebagian
tanda-tanda Rabb-mu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengu-sahakan kebaikan
dalam masa imannya. Katakanlah: Tunggulah olehmu sesungguhnya kami pun menunggu (pula). [Al-Anaam: 158]
tanda-tanda Rabb-mu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengu-sahakan kebaikan
dalam masa imannya. Katakanlah: Tunggulah olehmu sesungguhnya kami pun menunggu (pula). [Al-Anaam: 158]
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Hari Kiamat tidak akan terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda:
(1) penenggelaman permukaan bumi di timur,
(2) penenggelaman permukaan bumi di barat,
(3) penenggelaman permukaan bumi di Jazirah Arab,
(4) keluarnya asap,
(5) keluarnya Dajjal,
(6) keluarnya binatang besar,
(7) keluarnya Yajuj wa Majuj,
(8) terbitnya matahari dari barat, dan
(9) api yang keluar dari dasar bumi Adn yang menggiring manusia, serta
(10) turunnya Isa bin Maryam Alaihissalam. [8]
[Disalin dari kitab Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi'i, PO BOX 7803/JACC 13340A.
Cetakan Ketiga Jumadil Awwal 1427H/Juni 2006M]
_________
Footnotes
[1]. HSR. Muslim (no. 2, 3, 4 dan 8), Abu Dawud (no. 4605, 4697), at-Tirmidzi (no. 2610), Ibnu Majah (no. 63) dan Ahmad (I/52).
[2]. Musik di dalam Islam hukumnya haram, sebagaimana haramnya khamr, zina, perjudian, dan lain-lain.
[3]. Terbukanya aurat termasuk dosa besar.
[4]. Untuk mengetahui lebih lengkap, lihat Asyraathus Saaah (hal. 57-235), oleh Dr. Yusuf bin Abdillah al-Wabil.
[5]. HR. Al-Bukhari (no. 3176), dari Sahabat Auf bin Malik z.
[6]. HR. Al-Bukhari (no. 80).
[7]. Lihat Syarhul Aqiidah ath-Thahaawiyyah (hal. 499) tahqiq Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani.
[8]. Untuk lebih lengkapnya lihat an-Nihaayah fil Fitan wal Malaahim karya Ibnu Katsir, tahqiq Ahmad Abdusy Syaafi, cet. Daarul Kutub al-Ilmiyah 1411
H, Asyraathus Saaah oleh Dr. Yusuf al-Wabil, cet. Maktabah Ibnul Jauzi, Qishshatul Masiih ad-Dajjaal wa Nuzuuli Isa Alaihissalam wa Qatlihi Iyyaahu oleh
Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albany, cet. Maktabah Islamiyyah dan Fashlul Maqaal fii Rafi Isa Hayyan wa Nuzuulihi wa Qatlihid Dajjaal oleh Dr. Muhammad
Khalil Hirras, cet. Maktabah As-Sunnah.
HR. Muslim (no. 2901 (40)), Abu Dawud (no. 4311), at-Tirmidzi (no. 2183), Ibnu Majah (no. 4055), Imam Ahmad (IV/6), dari Sahabat Hudzaifah bin Asiid Radhiyallahu
'anhu dan ini lafazh Muslim. At-Tirmidzi berkata: Hadits ini hasan shahih. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir dalam Tahqiiq Musnadil Imaam
Ahmad (no. 16087).
Cetakan Ketiga Jumadil Awwal 1427H/Juni 2006M]
_________
Footnotes
[1]. HSR. Muslim (no. 2, 3, 4 dan 8), Abu Dawud (no. 4605, 4697), at-Tirmidzi (no. 2610), Ibnu Majah (no. 63) dan Ahmad (I/52).
[2]. Musik di dalam Islam hukumnya haram, sebagaimana haramnya khamr, zina, perjudian, dan lain-lain.
[3]. Terbukanya aurat termasuk dosa besar.
[4]. Untuk mengetahui lebih lengkap, lihat Asyraathus Saaah (hal. 57-235), oleh Dr. Yusuf bin Abdillah al-Wabil.
[5]. HR. Al-Bukhari (no. 3176), dari Sahabat Auf bin Malik z.
[6]. HR. Al-Bukhari (no. 80).
[7]. Lihat Syarhul Aqiidah ath-Thahaawiyyah (hal. 499) tahqiq Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani.
[8]. Untuk lebih lengkapnya lihat an-Nihaayah fil Fitan wal Malaahim karya Ibnu Katsir, tahqiq Ahmad Abdusy Syaafi, cet. Daarul Kutub al-Ilmiyah 1411
H, Asyraathus Saaah oleh Dr. Yusuf al-Wabil, cet. Maktabah Ibnul Jauzi, Qishshatul Masiih ad-Dajjaal wa Nuzuuli Isa Alaihissalam wa Qatlihi Iyyaahu oleh
Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albany, cet. Maktabah Islamiyyah dan Fashlul Maqaal fii Rafi Isa Hayyan wa Nuzuulihi wa Qatlihid Dajjaal oleh Dr. Muhammad
Khalil Hirras, cet. Maktabah As-Sunnah.
HR. Muslim (no. 2901 (40)), Abu Dawud (no. 4311), at-Tirmidzi (no. 2183), Ibnu Majah (no. 4055), Imam Ahmad (IV/6), dari Sahabat Hudzaifah bin Asiid Radhiyallahu
'anhu dan ini lafazh Muslim. At-Tirmidzi berkata: Hadits ini hasan shahih. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir dalam Tahqiiq Musnadil Imaam
Ahmad (no. 16087).
sekian wassalam
yang benar
Kakros.
No comments:
Post a Comment